Kehati Akan Tanam 3.000 Bambu

Image: Warta Kota

ILALANG.com, BOGOR - Yayasan Kehati bekerja sama dengan Alstom Foundation, sebuah yayasan yang didirikan perusahaan listrik dari Perancis, akan menanam 3.000 batang bambu di sejumlah daerah aliran sungai. Hal itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas kurangnya penanaman bambu di negeri ini.

Nota kesepahaman antara Kehati dan Alston ditandatangani di Yayasan Bambu Indonesia, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (13/) kemarin.

Untuk diketahui, meski banyak manfaatnya, bambu selama ini lebih dianggap sebagai tanaman liar yang kurang dipedulikan. Kelestariannya juga kurang diperhatikan dengan penebangan yang tiada henti.
Padahal, sebenarnya bambu memiliki manfaat bagi ekosistem daerah aliran sungai (DAS) yang luar biasa. Rumpun bambu yang kuat bisa menjadi penangkal erosi dan banjir, serta memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar DAS.

"(Kerja sama penanaman bambu) Ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia, dan juga turut serta menangani banjir di Jakarta," kata Ed Thiessen, Country Manager Alstom Indonesia, seusai penandatangan nota kesepahaman.

Direktur Eksekutif Yayasan Kehati MS Sembiring dalam sambutannya menyatakan dukungan terhadap kegiatan ini karena bambu merupakan tanaman yang serba guna. Bambu katanya, bisa menjadi rumah bagi organisme lain seperti burung. Bagi manusia, bambu bermanfaat sebagai bahan pangan dan bahan bangunan, bisa sebagai pengganti kayu di hutan.

Dalam kerjasama ini, bambu yang ditanam terdiri dari lima jenis, yaitu bambu tali, bambu gombong, bambu bitung, bambu hitam, dan bambu haur koneng.

Penanaman akan dilakukan di tiga lokasi, yakni di bantaran Sungai Ciliwung, bantaran Sungai Pasanggrahan, dan bantaran Sungai Cisadane. Sebagai permulaan aksi, kemarin sudah ditanam 15 batang bambu di areal Yayasan Bambu Indonesia yang berada di bantaran Sungai Ciliwung wilayah Cibinong.
Sembiring mengatakan, program penanaman bambu untuk konservasi DAS sangat strategis. "Pertumbuhannya yang cepat dapat membantu menyelamatkan daerah resapan air, khususnya bantaran sungai.

Selain penanaman bambu, terdapat juga program pelatihan pemanfaatan bambu, termasuk bagi perempuan. Diharapkan, masyarakat lebih mengenal fungsi bambu secara ekologis, ekonomis, dan kebudayaan.
Sebanyak 1.250 jenis bambu tersebar di seluruh dunia. Dari 159 jenis yang terdapat di Indonesia, 88 jenisnya merupakan spesies endemik, dan 37 jenis sudah jarang ditemukan di wilayah Jawa Barat. (Kompas/WK)