
"Tanda-tanda kekerasan itu ditemukan pada bagian kepala dan perut, berupa benjolan berwarna biru dan lebam di perut kanan kiri, serta ada bekas cakaran," ujar Kapolsek Sekupang Ajun Komisaris Heryana.
Abdul bersama 20 anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) ke Batam dalam rangka kunjungan kerja. Salah satu agenda rombongan adalah bertemu anggota DPRD Kota Batam. Abdul bersama anggota lain menginap di salah satu hotel di sana.
"Pada kening, kedua tangan, perut, mulut korban penuh dengan luka. Pada tubuh korban juga penuh dengan pasir," kata Kapolsek Batam Kota AKP Heryana usai melakukan identifikasi korban di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) Sekupang.
Awalnya, menurut Heryana, polisi menerima telepon bahwa korban tewas karena sakit. Ternyata setelah diperiksa di Rumah Sakit Awal Bros, polisi menemukan tanda-tanda kekerasan, lalu memindahkan mayat korban ke RS Otorita Batam.
Menurut keterangan Kapolsek, pihak kepolisian menerima informasi tewasnya Abdul Rohim saat korban telah dibawa ke Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam. "Kami sampai di sana, korban telah tewas," kata dia.
Setelah dipastikan meninggal, jenazah korban dibawa ke ruang jenazah RSOB di Sekupang Batam untuk dilakukan identifikasi. Namun polisi belum memastikan di mana korban meninggal.
"Kami belum bertemu dengan orang yang mengantar korban ke RSAB," kata Kapolsek.
Salah seorang staf hotel, Ketut Wijaya mengatakan Abdul Rohim tiba di hotel sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (16/6). "Ia menginap di kamar nomor 392," kata dia.
Ketut juga mengatakan bahwa Abdul Rohim tidak meninggal di dalam hotel. "Dia tidak meninggal di sini," ucap Ketut.
Saat ini, polisi sedang berusaha mencari tahu penyebab kematian Abdul. Garis polisi telah dipasang di kamar nomor 392 tempat Abdul menginap.
0 komentar:
Posting Komentar