09 Agustus 2011 ,  Selamat Datang  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Senin, 30 Mei 2011

Dari Singapura Akhirnya Nazaruddin Bicara

Written By Dagelan Demokrasi on Senin, 30 Mei 2011 | 19.26

Muhammad Nazarudin
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin berbicara panjang lebar dari Singapura saat diwawancara oleh Metro TV, Senin (30/5/2011) petang. Apa yang dikatakannya?

Nazaruddin, yang mengaku dalam keadaan sakit dan tengah menjalani pengobatan di Singapura, kembali menuding Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Sekjen MK Janedjri M Gaffar melakukan pembohongan publik dan merekayasa terkait pemberian uang 120.000 dollar Singapura darinya kepada Sekjen MK pada September 2010. Hal ini juga dilaporkan Mahfud kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada November 2010 dan Mei 2011. Nazaruddin menyangkal keras pernah memberikan uang kepada Janedjri.

"Saya mengalami fitnah yang luar biasa. Fitnah yang dilakukan Ketua MK dan Sekjen MK merupakan rekayasa politik yang menjadi contoh tidak baik," kata Nazaruddin kepada Metro TV, seperti ditayangkan pada program Metro Hari Ini.

Ketika ditanya kenapa tidak melakukan klarifikasi secara langsung dan justru bertolak ke Singapura, Nazaruddin kembali melayangkan tudingan. "Yang perlu dipertanyakan, Sekjen MK kalau minta klarifikasi, kenapa kok memublikasikan fitnah yang dia rekayasa," ujar dia.

Ia mengatakan, apa yang dipaparkan Mahfud merupakan pembunuhan karakter yang terencana. "Sekjen MK ini orang yang benar-benar penipu besar. Saya mau tanya, kenapa dia lakukan rekayasa seperti ini? Kenapa untuk kepentingan politik dia melakukan rekayasa buruk yang merugikan saya dan keluarga," ujar anggota Komisi VII ini.

Mengenai adanya tanda terima yang ditandatangani petugas satpam di kediaman Nazaruddin sebagai bukti pengembalian uang, Nazaruddin mengatakan, semuanya hanya rekayasa MK.

"Kalau ada amplop isinya uang, siapa pun seorang security pasti melaporkan kepada majikannya dan itu tidak pernah terjadi," katanya.

Ia justru menuding balik Sekjen MK merekayasa penggunaan anggaran dan kerap melobi dalam proses penentuan anggaran MK. Janedjri, dalam kesempatan wawancara yang sama, tetap bertahan bahwa Nazaruddin memang memberikannya uang, meski yang bersangkutan menyangkal. Janedjri juga menghadirkan seorang kepala biro yang mendengarkan percakapan teleponnya dengan Nazaruddin dan membenarkan bahwa memang ada pengembalian uang kepada politisi Demokrat itu.

Selanjutnya, Nazaruddin hanya mengulang kembali tudingannya kepada Ketua MK dan Sekjen MK. Ia menolak ketika ditanya mengenai adanya SMS gelap yang mengatasnamakan dirinya yang menuding sejumlah elite Demokrat, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya hanya ingin berbicara soal MK," kata Nazaruddin.

Sejak 23 Mei lalu, Nazaruddin bertolak ke Singapura. Keberangkatannya hanya sehari sebelum keluarnya surat pencekalan dari Ditjen Imigrasi pada 24 Mei 2011. Kapan akan kembali ke Indonesia?

"Saya akan pulang dengan segera," ujarnya.
(KOMPAS.com)

0 komentar:

Posting Komentar

'